MAKALAH BUDIDAYA KUNIR PUTIH
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sekarang ini banyak cara untuk menyembuhkan
penyakit. Memang tidak semua masyarakat menyembuhkan penyakitnya dengan minum
obat dari dokter. Hal tersebut dilakukan karena ketidak mampuan masyarakat
menengah kebawah untuk menebus resep dari dokter. Sekarang ini benyak sekali
pengobatan tradisional yang salah satunya adalah memanfaatkan tumbuhan yang ada
di muka bumi ini. Yang dikenal dengan taman obat keluarga (TOGA).
Salah satu tanaman obat keluarga kunir putih. Khasiat
kunir putih yakni: menyembuhkan penyakit diabetes militus, tifus, usus buntu,
dll. Biasanya untuk menyembuhkan penyakit tersebut kunir putih diolah menjadi
sebuk instan yang siap untuk diminum. Memang tidak banyak orang yang mngetahui
khasiat kunir putih. Padahal jika dilihat secara mendalam khasiat kunir putih
baik untuk kesehatan tubuh.
Rumusan Masalah
a. Apa khasiat kunir putih bagi tubuh manusia?
b. Bagaimana cara pembudidayaan kunir putih?
Tujuan
a.
Menjelaskan khasiat kunir putih bagi tubuh manusia
b.
Menjelaskan cara pembudidayaan kunir putih
BAB II
PEMBAHASAN
Kunir Putih
Kunir putih (Curcuma mangga Val.van Zip.) famili Zingiberaceae
merupakan tanaman
asli daerah Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan,
Thailand,
Pasifik
hingga Australia Utara.
Beberapa nama daerah adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu
bayangan, temu poh (Jawa),
temu pao (Madura),
temu mangga, temu putih (Melayu),
koneng joho, koneng lalap, konneng pare, koneng bodas (Sunda),
dan nama asingnya adalah temu pauh (Malaysia),
kha min khao (Thailand).
Dinamakan temu mangga karena aroma rimpangnya spesifik seperti aroma mangga.
Ia
merupakan tanaman dimana bagian pentingnya justru terdapat pada bagian akar
yang berupa umbi. Kunyit berkerabat dengat dengan lengkuas, temu giring, jahe,
temu hitam, temu lawak, kunyit putih, kunyit merah, kunyit mangga dan
lain-lain. Selain mengidentifikasi kerabatnya, klasifikasi kunyit di atas
juga menyimpan informasi mengenai morfologi kunyit sebagai tumbuhan tropis.
Secara
umum, kunyit memiliki ciri-ciri antara lain memiliki cabang dengan ketinggian
antara 10 sampai 100 cm. Adapun bagian batangnya tidak berupa batang berkambium
melainkan batang semu yang tegak dan cenderung bulat. Batang tersebut membentuk
rimpang, berwarna hijau bercampur kuning dan tersusun atas pelepah-pelepah daun
dengan tekstur yang lunak. Sementara itu bagian daun memiliki bentuk yang
lanset atau bulat telur. Ukuran panjangnya
bisa
mencapai 40 cm. Sementara itu lebarnya antara 8 sampai 12,5 cm. Daun tersebut
merupakan daun tunggal dengan tulang menyirip dan warna hijau yang cenderung
pucat. Dari klasifikasi kunyit
di atas, kita juga bisa mengetahui bahwa bunga pada kunyit merupakan jenis
bunga majemuk dengan rambut juga sisik yang terletak di pucuk batang semunya.
Kandungan
nutrisi dalam Kunyit yang bisa dimanfaatkan sebagai obat terdiri dari:
a.
Kurkumin.
b.
Demetoksiumin
c.
Bisdesmetoksirkurkumin
d.
Zat-zat manfaat
lainnya.
Kunyit dapat
berkhasiat menyembuhkan penyakit antara lain:
a.) Diabetes
Melitus
Bahan:
- 3 rimpang kunyit
- 1/2 sendok garam
- 1 liter air
- 3 rimpang kunyit
- 1/2 sendok garam
- 1 liter air
Cara Membuat:
1. Campurkan ketiga bahan diatas.
2. Rebus sampai mendidih
3. Kemudian disaring.
1. Campurkan ketiga bahan diatas.
2. Rebus sampai mendidih
3. Kemudian disaring.
Cara Konsumsi:
- Diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.
B.) Tifus
Bahan:
- 2 rimpang kunyit
- 1 bongol sere
- 1 lembar daun sambiloto
Cara Membuat:
1. Ditumbuk halus dan dipipis
2. Kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat.
3. Kemudian disaring.
Cara Konsumsi:
- Diminum selama 1 minggu berturut-turut.
C.) Usus Buntu
Bahan:
- 1 rimpang kunyit
- 1 butir buah jeruk nipis
- 1 potong gula kelapa/ aren
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas.
2. Kemudian dicampur dengan bahan yang lain.
3. Diseduh dengan 1 gelas air panas.
4. Kemudian disaring.
Cara Konsumsi:
- Diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.
- Diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.
B.) Tifus
Bahan:
- 2 rimpang kunyit
- 1 bongol sere
- 1 lembar daun sambiloto
Cara Membuat:
1. Ditumbuk halus dan dipipis
2. Kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat.
3. Kemudian disaring.
Cara Konsumsi:
- Diminum selama 1 minggu berturut-turut.
C.) Usus Buntu
Bahan:
- 1 rimpang kunyit
- 1 butir buah jeruk nipis
- 1 potong gula kelapa/ aren
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas.
2. Kemudian dicampur dengan bahan yang lain.
3. Diseduh dengan 1 gelas air panas.
4. Kemudian disaring.
Cara Konsumsi:
- Diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.
D.) Mempelancar
ASI
Bahan:
- 1 rimpang kunyit
Cara Membuat:
1. Ditumbuk sampai halus.
2. Kemudiyan dioleskan sebagai kompres di seputar buah dada.
Cara Membuat:
- Diminum 1 kali setiap 2 hari.
Bahan:
- 1 rimpang kunyit
Cara Membuat:
1. Ditumbuk sampai halus.
2. Kemudiyan dioleskan sebagai kompres di seputar buah dada.
Cara Membuat:
- Diminum 1 kali setiap 2 hari.
E.) Cangkrang
(Waterproken)
Bahan:
- 2 rimpang kunyit
- 1 genggam daun eceng
Cara Mengunakan:
1. Ditumbuk samapai halus.
2. Dioleskan pada bagiyan yang kena cangkrang
Bahan:
- 2 rimpang kunyit
- 1 genggam daun eceng
Cara Mengunakan:
1. Ditumbuk samapai halus.
2. Dioleskan pada bagiyan yang kena cangkrang
F.) Buang Air (BAB) lendir
Bahan:
- 1 rimpang kunyit
- 1 potong gambir
- 1/4 sendok makan kapur sirih
- 2 gelas air
Cara Membuat:
1. Campurkan semua bahan kedalam air.
2. Direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
3. Disaring.
Cara Konsumsi:
- Diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.
Beberapa Manfaat Kunyit lainnya:
- Penambahan Darah
- Gatal-Gatal
- Menghilangkan jerawat dan noda-noda hitam di wajah
- Menghilangkan bau badan
- Mengobati luka
- Melindungi hati
- Melindungi jantung
Cara
Pembudidayaan Kunir Putih
Syarat pertumbuhan kunyit
- Iklim.
- Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan.
- Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Budidaya Kunyit dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan.
- Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.
- Media Tanam
1.
Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur,
pada tanah yang dicangkul dengan baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
3.
Jenis tanah yang diinginkan adalah
tanah ringan dengan bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas
dari genangan air/sedikit basah.
4.
Ketinggian Tempat : Kunyit tumbuh baik di dataran rendah
sampai dataran tinggi
- Pengolahan Media Tanam
1.
Persiapan Lahan : Lokasi penanaman
dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan.
2.
Pembukaan Lahan : Lahan yang akan
ditanami dibersihkan dari gulma & dicangkul secara manual atau menggunakan
alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil & sub soil juga sekaligus
mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian
diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah
menguap & bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.
3.
Pembentukan Bedengan : Lahan
kemudian dibedeng dgn lebar 60-100 cm & tinggi 25-45 cm dgn jarak antar
bedengan 30-50 cm.
4.
Pemupukan (sebelum tanam) : untuk mempertahankan
kegemburan tanah dilakukan dengan menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke
dalam lahan/dalam lubang tanam & dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam
membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.
- Teknik Penanaman : Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.
1.
Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian
ditanam ke dalam lubang berukuran 5-10 cm dgn arah mata tunas menghadap ke
atas. Tanaman kunyit ditanam dgn
dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dgn pemanenan di awal musim
kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan & pemanenan
dilakukan dgn dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut
dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim penghujan.
Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
2.
Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam
dibuat di atas bedengan/petakan dgn ukuran lubang 30 x 30 cm dgn kedalaman 60
cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.
- Cara Penanaman : Teknik penanaman dgn perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan & vegetatif kunyit, sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.
- Perioda Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya. Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.
- Pemeliharaan Tanaman
1.
Penyulaman : Apabila ada rimpang kunyit yang tidak
tumbuh atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman)
rimpang lain yang masih segar & sehat.
- Penyiangan : Penyiangan & pembubunan perlu dilakukan untuk menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara & mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali bersamaan dengan pemupukan & penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur ½ bulan & bersamaan dgn ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar & tanah tetap gembur.
- Pembubunan : Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyit pekerjaan pembubunan ini diperlukan untuk menimbun kembali daerah perakaran dengan tanah yang melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat utk memberikan kondisi media sekitar perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur & bercabang banyak. Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & biasanya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.
- Pemupukan :
1.
Pemupukan Organik : Penggunaan pupuk
kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, & luas area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk
kandang sebanyak 45 ton/ha dgn populasi kunyit
160.000/ha menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.
2.
Pemupukan Konvensional : Selain pupuk
dasar (pada awal penanaman), tanaman
kunyit perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4
bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan
tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP
10 gram/pohon; & ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang
berumur 4 bulan. Pupuk diberikan dgn ditebarkan secara merata di sekitar
tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela tanaman.
3.
Pengairan & Penyiraman : Tanaman
kunyit termasuk tanaman tidak tahan air. Oleh sebab itu
drainase & pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar
tanaman terbebas dari genangan air sehingga rimpang tidak.membusuk.
4.
Waktu Penyemprotan Pestisida :
Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama
penyakit.
5.
Pemulsaan : Pemulsaan dengan jerami
dilakukan diawal tanam untuk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur
tanah (menjadi tidak gembur/padat) & mencegah tumbuhnya gulma secara
berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang
tanaman.
Gulma :
Gulma potensial pada pertanaman kunyit
ini adalah gulma kebun yang umum yaitu alang-alang, rumput teki, rumput
lulangan, ageratum, & gulma berdaun lebar lainnya.
Pengendalian
hama/penyakit secara organik : Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan
bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan
biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari
serangan hama & penyakit tersebut yang dikenal dgn PHT (Pengendalian Hama
Terpadu) yang komponennya adalah sbb:
- Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama & penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman
- Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami
- Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama & penyakit.
- Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dgn tenaga manusia.
- Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik
- Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan & tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanen maupun pada tanah.
PANEN
- Ciri & Umur Panen : Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun & batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
- Cara Panen : Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang & daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar tidak rusak.
- Periode Panen : Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.
- PASCAPANEN.
- Penyortiran Basah & Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, & gulma. Pencucian dilakukan dengan air bersih. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas & senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam wadah yang berlubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
- Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel & alasi bahan yang akan dirajang dgn talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dgn ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dgn mesin pemotong.
- Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. Pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab & dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 o C - 60 o C. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven & pastikan bahwa rimpang tdk saling menumpuk.
- Penyortiran Kering : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dgn cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain.
- Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik
- Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tdk lembab & suhu tidak melebihi 30 0 C & gudang harus memiliki ventilasi baik & lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih & terbebas dari hama gudang.
BAB III
KESIMPULAN
& SARAN
Kunir putih (Curcuma mangga Val.van Zip.) famili Zingiberaceae
merupakan tanaman
asli daerah Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan,
Thailand,
Pasifik
hingga Australia Utara.
Khasiat kunir putih adalah dapat menyembuhkan penyakit antara lain diabetes
melitus, tifus, cangkrang, usus buntu, memperlancar ASI dll.
Maka dari itu, tidak
heran sekarang banyak masyarakat Indonesia membudidayakan kunir putih yang
memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.
PENUTUP
Demikian
makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, di
mengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat ditrima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarna
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar