CERITA LIBURAN
LIBURAN
YANG MELELAHKAN
Liburan
merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh pelajar sma seperti saya,
banyaknya tugas dan padatnya jadwal sehari-hari di sekolah membuat kami sangat
ingin libur panjang untuk berehat sejenak dari semua rutinitas tersebut. Dan
kali ini saya akan menceritakan bagaimana pengalaman Libran dan tahun baru,
yang saya alami di tahun ini.
Liburan
kali ini saya tidak merasakan yang namanya liburan, sama saja seperti hari-hari
biasanya sibuk, ini semua dikarenakan adik saya melaksanakan kewajiban
khitannya di liburan kali ini. Adik saya dikhitan di rumah saya, ya dokter
khitan yang ke rumah saya. Adik saya dikhitan pagi-pagi sekali, setelah sholat
subuh dokter langsung pergi ke rumah saya dan mengkhitan adik saya. Waktu adik
saya khitan saya tidak melihatnya sama sekali, karna saya takut adik saya
kesakitan. Saya hanya menunggu diluar rumah sambil berdoa agar adik saya tidak
kesakitan melaksanakan khitan. Saat selesai dikhitan aku bertanya kepada adik bagaimana
rasanya dikhitan? Adik saya menjawab tidak sakit, cuman terasa ditarik-tarik
saat dijahit. Mungkin tidak terasa karena ada obat biusnya. Setelelah obat
biusnya sudah habis barulah adik saya kesakitan. Saya sangat sedih karena
melihat adik kesakitan, begitu juga dengan ibu saya. Ibu saya langsung
memberikan obat yang diberikan dokter agar adik tidak terasa sakit. Pengalaman ini
pertama kalinya dirasakan oleh ibu saya,
karena dari dulu beliau tidak memiliki
saudara laki-laki. Yang paling khawatir menangani adik saya adalah ibu, ibu
sangat kebingugan dan khawatir sampai sampai setiap hari ibu saya hanya tidur
beberapa jam untuk menjaga adik saya.
Saya
kasihan melihat adik dikhitan, karna adik harus berada di tempat tidur selama
proses pemulihan khitannya sembuh, terkadang adik iri dengan teman-temannya di
sekitar rumah yang dapat bermain sepanjang hari ketika liburan. Adik juga
sangat tersiksa karna ibu membatasi lauk makanan yang akan dimakan adik.
Sebenarnya adik saya adalah orang yang pilih-pilih lauk dalam makanan yang
dimakannya. Sampai-sampai saya tidak boleh makan-makanan yang saya makan
dihadapan adik agar adik tidak iri kepada saya. Namun terkadang adik
memanfaatkan keadaanya yang sakit untuk memerintah saya, itu sangat
menjengkelkan sekali. Karna adik sedang dikhitan saya tidur dibawah dan ibu
tidur bersama adik setiap hari. Ini tidak mengenakan bagi saya, soalnya tidur
dibawah membuat badan saya sakit semua, dikarenakan kasurnya yang kurang empuk
dan tempatnya kurang luas.
Seminggu awal liburan saya terbuang untuk
mengurus adik saya. Tak hanya itu, selesai satu minggu adik dikhitan, besoknya
ibu mengadakan acara tasyukuran dan aqiqah adik di rumah kami. Hari itu lebih
melelahkan daripada satu minggu mengurus pemulihan adik. Acara tasyakuran ini
sudah ibu persiapkan jauh sebelum liburan, saya juga membantu persiapan itu
setelah uas usai. Ternyata banyak sekali yang harus dipersiapkan untuk membuat
sebuah acara tasyakuran khitan dan aqiqah seorang anak. Ibu membeli bahyak kue
untuk hadiah teman-teman adik, sofenir mangkuk untuk teman-teman ibu,
bumbu-bumbu dan banyak lagi yang harus dibeli. Ini memerlukan uang yang sangat
banyak apalagi untuk membeli dua ekor kambing aqiqoh adik. Untung saja ibu
memesan kambing aqiqah yang sudah masak, kalau tidak mungkin pekerjaan ini
lebih berat lagi.
H-1
acara tasyakuran adik dilaksanakan .Tante saya dari desa sampai menginap
dirumah saya untuk membantu acara tasyakuran khitan dan aqiqah adik. Bahkan ibu
dan tante tidak tidur semalaman untuk memersiapkan acara tersebut. Banyak yang
harus dimasak untuk tasyakuran besok dipagi hari.
Keesokan
harinya, hari yang telah dipersiapkan tiba. Itu semua sudah terjadwal rapi
dipikiran kami masing-masing. Pagi pukul 09.00 teman-teman adik disekitar rumah
yang datang, mereka datang dengan sedikit terlambat tetapi tidak apa-apa adik
yang sudah sembuh menyambut temannya dengan bahagia. Pagi itu rumah kami
dipenuhi dengan tawa teman-teman adik, adik terlihat bahagia dan disambung
pukul 10.00 teman-teman adik dari sekolah berdatangan, meskipun tidak terlalu banyak
adik terlihat sedikit kecewa tapi saya berusaha menghiburnya dengan berkata
mungkin teman-temanmu sedang pergi ke desa karna ini adalah hari libur. Selesai
sudah acara teman-teman adik, pukul 12.00 ibu-ibu pengajian (teman-teman ibu)
berdatangan satu persatu. Teman-teman ibu sangat banyak hamper 100 orang itu
membuat rumah kami terlihat penuh sesak. Kami yang berada dibelakang bertugas
mengantarkan makanan serta camilan sangat kebingungan karena banyak sekali
orang, tak cukup sampai disitu saudara-saudara ibu dari desa mulai berdatangan
tidak tanggung-tanggung dua bis dan empat mobil datang secara bersamaan. Ayah
saya yang berada di lur rumah kebingungan untuk mengatur tempat duduk para
tamu. Bahkan ayah saya bolak-balik pergi kerumah pak rt untuk meminjam karpet
kampung. Ayah juga kebigungan untuk membeli air minum yang banyak, untung saja
rumah kami dekat dengna toko kelontong. Meskipun kami kebingungan acara yang dibuat
ibu sangat meriyah dan berhasil kami semua bergembira dengan adanya acara
kosidahan ibu-ibu pengajian alunan lagu yang mengagungkan nama Allah Swt dan
Nabi Muhammad Saw sangat enak dan dapat menenangkan hati para pendengarnya.
Acara berlangsung dengan baik. Namun ditengah acara Adik tiba-tiba menghilang.
Saya mencari kemana-mana semua sudut sudah saya datangi namun adik tidak ada
banyak saudara-saudara yang ingin bertemu dengan adik. Saya yang mulai lelah
berhenti mencari Adik dan kembali membatu tante dibelakang. Tak lama kemudian
Adik tiba-tiba pulang saya memarahinya, ternyata ia bermain di rumah temannya.
Tasyakuran
selesai, lega sekali. Namun meskipun selesai malam harinya masih banyak tamu
yang berdatangan. Ini adalah hari yang paling melelahkan. Tante langsung pulang
pada malam harinya karena besok beliau sudah harus bekerja.
Lima
hari berlalu besok adalah hari terakhir ditahun 2016 saya menghabiskan waktu
bersama teman saya smp dulu, kami mulai berkumpul pagi pukul 11.00. kami sudah
mempunyai rencana untuk memakan seblak di daerah Wonokusumo. Ini juga
pengalaman pertama saya memakan seblak bersama teman-teman. Ini hari yang
menyenangkan setelah sekian lama kami berpisah kali ini berkumpul kembali. Kami
saling bertukar cerita, mengingat masa lalu dan banyak lagi. Setelah selesai
makan seblak kami melanjutkan perjalanan ke Royal. Di sana kami hanya
berjalan-jalan mencuci mata, berfoto-foto ria dan masuk ke bioskop xxi. Mungkin
ini terdengar sederhana namun ini lah masa-masa yang saya rindukan saat
memikiran mereka. Kami sering merencanakan sesuatu bersama namun selalu ada
saja teman yang tidak bisa menjadikan kami tidak lengkap. Kemarin saja ada satu
teman kami yang tidak bisa ikut. Kami sekarang memiliki kesibukan masing-masing
sehingga sulit untuk bertemu bersama lagi. Maka dari itu jika ada kesempatan
kami harus berkumpul. Waktu demi waktu berlalu sekarang sudah pukul 16.00
saatnya kami untuk pulang, meskipun demikian kami masih berbahagia karena sudah
melepas rindu masing-masing.
Malam
hari tiba, ya malam tahun baru. Seperti malam tahun baru biasanya saya tidak
kemana-mana, lagi pula malam tahun baru kaliini diguyur hujan. tapi meskipun
tidak hujan mungkin sama saja. Saya menghabiskan waktu dengan tidur saja, dan
bangun pada jan 12.00 saat pertunjukan kembang api dimulai diseluruh dunia.
Semua orang keluar untuk melihat kembang api. Karena saya baru bangun tidur,
saya pun tidak bisa tidur dan melihat acara televisi sampai ketiduran.
liruran kali ini memang tak seberapa berkesan yang kupetik hanya pengalaman-pengalaman yang belum pernah aku dapatkan diliburan sebelumnya.
Yah
sampai disini saja cerita saya terimakasih…
Komentar
Posting Komentar